Selasa, 15 Desember 2009

PENGERTIAN DAN RASIONEL PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Pengertian Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan Seumur hidup atau life long education merupakan ide yang sudah lama dan saat ini menjadi penting. Pendidikan Seumur Hidup sering diartikan dengan pengertian yang bervariasi dan sulit diperoleh batasan yang bisa diterima secara universal. Tetapi berdasarkan cropley (hal 2 – 3) berdasarkan sumber dari UNESCO, yang mengemukakan bahwa pendidikan seumur hidup haruslah :
1. meliputi seluruh hidup setiap individu
2. mengarah pada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi hidupnya.
3. tujuan utamnya adalah mengembangkan self sulfilment setiap inividu
4. meningkatkan kemampuan dan motifasi untuk belajar mandiri
5. mengakui kontribusi dari semua kemungkinan pendidikan, termasuk pendidikan informal, nonformal dan formal.

Rasional Pendidikan Seumur Hidup
Banyak perbedaan definisi dan alasan yang mengungkapkan mengapa pendidikan seumur hidup sangat diperlukan, antara lain sebagai berikut :
Alasan pertama, pendidikan seumur hidup akan meningkatkan pemerataan dalam layanan pendidikan atau penting bagi kemantapan jabatan dan dapat memperbaiki kualitas hidup, dan sebagainya.
Alasan kedua, pendidikan seumur hidup adalah pertimbangan ekonomi, karena dengan keadaan ekonomi yang baik dapat meningkatkan harapan hidup, kesehatan jasmani yang lebih baik, kebahagiaan yang lebih besar dan sebagainya.
Alasan ketiga adalah faktor sosial yang menyangkut perubahan peranan keluarga dan perubahan peranan remaja di dalam masyarakat sekarang. Menurunnya pentingnya peranan keluarga, meningkatnya emansipasi wanita, tidak menentunya status anak-anak dan pemuda, dan faktor-faktor lain, menyebabakan pendidikan dewasa ini organisasinya demikian lemah, akibatnya merupakan suatu keharusan untuk memberikan pendidikan yang lebih baik kepada mereka agar dapat lebih memainkan peranannya, memudahkan mereka untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam hubungannya dengan orang lain.
Alasan keempat, adalah perubahan tehnologi yang cepat. Para penganjur pendidikan seumur hidup mengemukakan bahwa perubahan yang cepat dalam bidang teknologi merupakan alasan utama mengapa kita harus menganut prinsip pendidikan seumur hidup.
Alasan kelima adalah faktor pekerjaan, cirri kehidupan pekerjaan di masa datang adalah terjadinya pergeseran ketrampilan kerja “yang laku” tidak antara generasi yang satu dengan yang lain, tetapi akan terjadi dalam kehidupan satu generasi. Perubahan ini mungkin melibatkan perubahan di dalam hubungannya dengan teman kerja, dengan majikan, dsb. Yang akibatnya sangat komplek dan meluas. Perubahan yang besar juga terjadi mengenai arti sosial dan pekerjaan, peranan pekerjaan, bagi individu dan masyarakat, nilai pekerjaan bagi individu dan masyarakat, dan bahkan keharusan untuk kerja, ini semua menyebabakan bahwa anak-anak sekarang membutuhkan perangkat ketrampilan yang berbeda dari pada yang diperolehnya sekarang untuk keperluan hidupnya di masa datang.
Alasan Keenam adalah kebutuhan orang dewasa. Orang dewasa sekarang telah mempunyai pengalaman mengenai akibat perubahan yang cepat dalam kehidupan pekerjaan mereka. Jadi bagi orang dewasa sekarang, problem perubahan yang cepat dalam ketrampilan kerja bukan merupakan hal yang abstrak pada masa datang, tetapi benar-benar merupakan problem yang dihadapi sekarang. Jawaban terhadap masalah ini adalah dengan menyediakan kelas-kelas khusus orang dewasa atau menyelenggarakan program ‘re-triaining” bagi para pekerja yang tidak terpakai lagi.
Alasan terakhir adalah kebutuhan anak-anak. Telah makin dikenal bahwa masa prasekolah merupakan masa perkembangan dengan sifatnya yang khusus, dan tidak merupakan waktu menunggu sebelum mereka sampai pada masa anak, remaja dan masa dewasa.
Ada tiga tujuan pokok dalam pendidikan pra-sekolah, meliputi penyediaan stimulasi, memperkuat kesadaran identitas, dan penyediaan pengalaman sosialisasi. Fungsi utama pendididkan pra sekolah bukan merupakan persiapan untuk latihan akdemik, tetapi hendaknya pendidikan prasekolah merupakan fase pertama dari pendidikan seumur hidup.
Disarankan tujuannya mencakup pengembangan ketrampilan untuk bekerja dengan informasi dan simbol-simbol, meningkatkan apresiasi cara-cara berekspresi, mengembangkan keingin tahu dan kemampuan untuk berfikir, dan lain-lain.
(Di Rangkum Dari Buku : Dasar-Dasar Kependidikan (1986) Modul 2 Penggalan 1: Hal. 4 - 15)

Tidak ada komentar: