Selasa, 15 Desember 2009

KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM

A. Makna Manusia
Dalam mencari makna manusia melalui ilmu pengetahuan para ahli mendiskripsikan sesuai bidang kajian ilmu yang di gelutinya :
1. Para penganut teori behaviorisme psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo valens (manusia berkeinginan).
2. Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mekanicus (manusia mesin)
3. Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapien (manusia berfikir)
4. Para penganut teori humanisme menyebut manusia sebagai homo ludens (manusia bermain)
Konsep manusia dalam Al-Qur’an dipahami dengan memperhatikan kata-kata yang saling menunjuk pada makna manusia yaitu kata basyar, insan dan an-nas.
1. Basyar yaitu makhluk yang sekedar berada (being) yang statis seperti hewan. Allah memakai konsep basyar dalam Al-Qur’an sebanyak tiga kali.
2. Insan yaitu makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju kea rah kesempurnaan. Kata insane disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 65 kali.
3. Al-nas yaitu semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif. Kata Al-nas disebut sebanyak 240 kali.
Dengan demikian Al-Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis dan sosial.
Manusia mempunyai potensi ruhaniah seperti akal, qalb dan nafsu. Akal dalam bahasa Indonesia berarti pikiran atau rasio. Dalam Al-Qur’an diartikan kebijaksanaan, kecergasan, dan pengertian. Sehingga akal dapat diartikan hikmah atau bijaksana.
Al-Qalb berasal dari bahasa arab yang berarti berubah, berpindah atau berbalik. Menurut Musa Asyari, Al Qalb adalah segumpal daging berbentuk bulat panjang terletak di dada sebelah kiri dan biasa di sebut jantung. Pengertian yang lain, Al-Qalb adalah hakekat manusia yang dapat menangkap segala pengetian, pengetahuan dan arif.
Nafsu (bahasa Arab Al-hawa) adalah suatu yang mendorong manusia untuk mencapai keinginan. Nafsu di bedakan menjadi 2, yaitu :
1. Nafsu primitive yaitu nafsu yang sifatnya bebas, tanpa mengenal baik dan buruk
2. Nafsu Muthmainnah yaitu nafsu yang terkendali akal dan berada pada jalur yang di tujukan agama.
Manusia ideal adalah manusia yang dapat memadukan antara Akal, Qolbu dan nafsu scr harmonis.

Menurut ibnu sina, manusia adalah makhluk sosial sekaligus makhluk ekonomi. Sebagai Makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Sebagai Makhluk ekonomi, manusia selalu memikirkan masa depannya, terutama bidang barang atau materi untuk memenuhi kebutuhan jasmani.
Menurut Pandangan Murtadha Mutahhari, manusia adalah makhluk serba dimensi, yaitu :
1. Secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, membutuhkan makan, minum, dan menikah.
2. Manusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis. Ingin memperoleh keuntungan dan menhindari kerugian.
3. Manusia memiliki perhatian terhadap keindahan.
4. Manusia memiliki dorongan untuk menyembah tuhan.
5. Manusia memiliki kekuatan yang berlipat ganda, karena dikaruniai akal dan fikiran.
6. Manusia mampu mengenali dirinya sendiri. Sehingga ia akan mencari dan ingin mengetahui siapa peciptanya, mengapa ia di ciptakan, dari apa sia si ciptakan, bagaimana proses penciptaannya, dan untuk apa dia diciptakan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aku jadi paham, makna manusia sebenarnya. mkasih za ...